Kurnia Sholikhah
3 min readJul 9, 2024

Stuck with the past.

Aku rasa pembahasan ini cukup personal buatku, karena nyatanya move on memang tidak semudah itu. The struggle is real! Praise be to Allah for His immense blessings so I can pass the heartbreak moment. Alhamdulillah saat ini hatiku sudah baik-baik saja.

Dalam salah satu talk show, Merry Riana mengatakan bahwa alasan orang sulit move on adalah karena ia masih memupuk harapan. Ia masih punya bayangan bahwa impiannya di masa depan akan menjadi nyata. Padahal, harapan itu hanyalah imajinasi semu bagai melukis di udara, tak akan pernah menjadi nyata.

Berbeda dengan Merry, Case Kenny menjelaskan dalam podcast-nya bahwa alasan seseorang sulit melepaskan sesuatu (person, job, dreams, things, etc) ialah karena at some point the memories were good for us. Kita merasa bahagia dengan kenangan itu dan kita memiliki keyakinan kalau hal itu tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. We don’t believe that good things will be happen twice. Padahal kalau dipikir-pikir, siapa yang punya kendali untuk mewujudkan sesuatu? Allah. Dan powernya Allah tuh ngga terbatas. So we shouldn’t limit our believe.

Jika kamu pernah menyayangi seseorang dengan amat sangat, lantas bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah menyayangi dirimu sendiri dengan baik? Apakah kamu sudah membela hak-hakmu dengan baik? Termasuk menjaga diri dari patah hati dan perlakuan yang tidak pantas!

Cinta yang baik, tidak akan mungkin saling menyakiti. Cinta yang baik, caranya juga harus baik. Cinta yang baik, akan selalu memprioritaskan dan memperjuangkan. Segala yang sejati, tidak akan pergi meninggalkan.

Dear, kita terlalu berharga untuk disakiti. Kita terlalu ber-value untuk orang yang tidak jelas maunya apa. Kita terlalu baik untuk orang yang memperlakukan kita dengan tidak layak. Kita berhak mendapatkan yang terbaik.

instagram.com/case.kenny

Perjalanan menyayangi diri, menghargai diri, hingga sadar bahwa kita seberharga itu akan membawa kita pada kesadaran kalau kita tidak berhak berada di tempat yang tak tahu caranya menghargai.

Berlian hanya akan dihargai di tangan ahli perhiasan, bukan ketika berada di tangan pemulung yang tak punya pengetahuan tentang berlian.

Jangan lagi turunkan standar, jangan lagi menempatkan diri pada risiko berbahaya di masa depan.

Berpisah dengan orang yang tidak baik saja begitu menyakitkan, apalagi menjalani hidup bersamanya? Pikirkan baik-baik.

Hati kita layak untuk mendapat kasih sayang yang baik dan utuh. Jangan lagi membiarkan hati menanggung rasa sakit akibat harapan yang tidak tepat.

When we forgive, we heal. When we let go, we grow.

Meski prosesnya tidak mudah, tetaplah yakin bahwa jatuh bangunnya kita untuk melepaskan ialah pilihan terbaik yang harus dijalani. Yakin bahwa hal yang indah telah menanti di depan sana.

Hati kita berhak sembuh, diri kita berhak bertumbuh.

Ibarat kaca spion di mobil, kita melirik ke belakang hanya cukup sesekali agar bisa berhati-hati. Tetapi tetap saja, yang menjadi fokusan adalah melihat ke depan. Menatap masa depan. Diri kita yang saat ini bukanlah diri kita yang dulu, meski diri kita yang hari ini juga dibentuk dari proses di masa lalu.

Semoga Allah mengizinkan kita untuk benar-benar sembuh dan kembali menatap kehidupan tanpa rasa perih.

Pada akhirnya, selamat menyembuhkan hati wahai jiwa yang pernah dihantam luka.

Segala yang telah terjadi tak dapat dipungkiri, tapi pilihan untuk bangkit dan sembuh itu ada dalam kendali kita sendiri.

Kurnia Sholikhah
Kurnia Sholikhah

Written by Kurnia Sholikhah

A life-long learner. Associated with faith, knowledge, and wisdom.

No responses yet